Kamis, 02 Februari 2012

Rambutan Menormalkan Gula Darah

Jangan anggap remeh kulit apalagi biji rambutan. Di situ tersimpan khasiat obat yang tak ternilai harganya.

Menurut kajian pakar tanaman obat, daging buah rambutan memuat kandungan gizi cukup lengkap. Mulai dari karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium, sampai vitamin C.

Sebagai gambaran, dalam setiap 100 gram (sekitar 3 buah) rambutan terkandung 69 kalori, sekitar 18,1 gram karbohidrat, serta 58 mg vitamin C. Kadar vitamin C buah rambutan lebih tinggi dari jeruk manis. Sebab, dalam 100 mg jeruk manis hanya terdapat 49 mg vitamin C. Kadar serat rambutan juga cukup tinggi, sekitar 2 gram per 100 gram berat buah. Karakter buah seperti rambutan ini cocok dikonsumsi orang-orang yang tengah berdiet menurunkan atau menjaga berat badan.

Bagaimana dengan biji?
Bagian berbentuk bulat lonjong yang tersimpan di dalam buah rambutan ini mengandung lemak dan polifenol cukup tinggi. Komposisi zat-zat kimia yang dalam biji rambutan menghasilkan khasiat hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah). Inilah dasarnya mengapa terapi biji rambutan kini banyak dilakukan untuk pengobatan alternatif guna menormalkan kadar gula darah penderita kencing manis (diabetes mellitus) yang cenderung tinggi.

Tak Cuma Buah
Selama ini bila bicara soal rambutan, hampir selalu terfokus pada masalah bagaimana mendapatkan buah yang manis, berdaging tebal dan mengelotok. Alhasil, muncullah predikat rambutan binjai, rapeah, dan lebak bulus yang rasa buahnya manis dan segar. Namun orang sering lupa, manfaat rambutan tak cuma dipetik dalam bentuk buah. Seluruh bagian tanaman ini, dari akar sampai ke pucuk pohon, berpotensi sebagai obat dalam.

Ambil contoh akar rambutan. Bagian tanaman yang paling bawah ini berkhasiat mengobati demam. Kulit kayu, bagian yang lebih tinggi dari akar, juga dapat diracik menjadi obat.
Khasiatnya antara lain mengobati sariawan. Daun rambutan yang berbentuk bulat lonjong mengandung zat tanin dan saponin. Berdasarkan pengalaman nenek moyang yang diperkuat dengan hasil riset, daun rambutan ini dapat diandalkan mengobati diare.

Untuk kecantikan, daun rambutan berkhasiat pula menghitamkan rambut beruban. Yang tidak diduga-duga, kulit buah rambutan yang sering kita buang begitu saja, ternyata mengandung zat-zat gizi penting dan berkhasiat antara lain mengobati penyakit disentri dan demam.

Nah, bila di perkarangan terdapat pohon rambutan yang buahnya tidak seenak rambutan binjai, Anda tak perlu kesal apalagi buru-buru menebangnya. Toh, membiarkan pohon rambutan tumbuh subur, sama artinya dengan melengkapi fasilitas rumah dengan sebuah pabrik obat alami.

Ramuan Obat rambutanKencing manis
Ambil 5 buah rambutan yang sudah masak, pisahkan bijinya. Potong biji menjadi bagian-bagian kecil, lalu gongseng sampai berwarna kuning kehitaman. Giling halus sampai menjadi bubuk. Masukkan seluruh bubuk ke dalam cangkir, seduh dengan air panas. Setelah dingin, minum bagian air yang bening sekaligus. Buang ampas atau endapannya. Lakukan sebelum makan sebanyak 1-3 kali sehari, tergantung pada seberapa tinggi kadar gula saat melakukan terapi ini.

Mengatasi uban
Ambil daun rambutan secukupnya, tumbuk sampai halus. Tambahkan sedikit air sambil diaduk rata hingga ramuan terlihat seperti bubur. Peras air ramuan dengan menggunakan sepotong kain, kemudian saring. Gunakan air yang telah disaring untuk membasahi kepala. Lakukan setiap hari sampai rambut terlihat lebih hitam.

Sariawan
Ambil kulit kayu rambutan seukuran tiga ruas jari. Cuci sampai bersih, lalu rebus dalam 2 gelas air sampai air rebusan tersisa 1 gelas. Selagi hangat, gunakan ramuan ini untuk berkumur-kumur.

Demam
Sediakan 15 gram kulit rambutan yang telah dikeringkan. Rebus dengan 3 gelas air. Biarkan mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring, lalu bagi menjadi 3 bagian. Minum 3 kali sehari, masing-masing satu bagian.
Sumber: human health

Alpokat untuk darah tinggi hingga diabetes


Alpokat(Persea gratissima Gaertn.)

Sinonim :P. americana, Mill. Familia :Lauraceae

Uraian :

Pohon buah dari Amerika Tengah, tumbuh liar di hutan-hutan, banyak juga ditanam di kebun dan di pekarangan yang lapisan tananhnya gembur dan subur serta tidak tergenang air. Walau dapat berbuah di dataran rendah, tapi hasil akan memuaskan bila ditanam pada ketinggian 200-1.000 m di atas permukaan laut (dpl), pada daerah tropik dari subtropik yang banyak curah hujannya.

Pohon kecil, tinggi 3-10 m, berakar tunggang, batang berkayu, bulat, warnanya coklat kotor, banyak bercabang, ranting berambut halus. Daun tunggal, bertangkai yang panjangnya 1,5-5 cm, kotor, letaknya berdesakan di ujung ranting, bentuknya jorong sampai bundar telur memanjang, tebal seperti kulit, ujung dan pangkal runcing, tepi rata kadang-kadang agak rmenggulung ke atas, bertulang rnenyirip, panjang 10-20 cm, lebar 3-10 cm, daun muda warnanya kemerahan dan berambut rapat, daun tua warnanya hijau dan gundul. Bunganya
bunga majemuk, berkelamin dua, tersusun dalam malai yang keluar dekat ujung ranting, warnanya kuning kehijauan. Buahnya buah buni, bentuk bola atau bulat telur, panjang 5-20 cm, warnanya hijau atau hijau kekuningan, berbintik-bintik ungu atau ungu sarna sekali berbiji satu, daging buah jika sudah masak lunak, warnanya hijau, kekuningan. Biji bulat seperti bola,
diameter 2,5-5 cm, keping biji putih kemerahan. Buah alpokat yang masak daging buahnya lunak, berlemak, biasanya dimakan sebagai es campur atau dibuat juice. minyaknya digunakan antara lain untuk keperluan kosmetik. Perbanyakan dengan biji, cara okulasi dan cara enten.

Nama Lokal :
Apuket, alpuket, jambu wolanda (Sunda), apokat, avokat,; plokat (Jawa).
apokat, alpokat, avokat, advokat (Sumatera);

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS :

Daun: Rasa pahit, kelat. Peluruh
kencing. Biji : Anti radang, menghilangkan sakit. KANDUNGAN KIMIA: Buah dan
daun mengandung saponin, alkaloida dan flavonoida, Buah juga mengandung tanin
dan daun mengandung polifenol, quersetin, gula alkohot persiit.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sariawan, melembabkan kulit kuring, kencing batu, sakit kepala;
Darah tinggi (Hipertensi), nyeri saraf (neuralgia), nyeri lambung,;
Saluran napas membengkak (bronchial swellings), sakit gigi,;
Kencing manis (diabetes melitus), menstruasi tidak teratur.;
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Daging buah, daun, biji.

KEGUNAAN:
Daging buah :- Sariawan. - Melembabkan kulit kering.
Daun: - Kencing batu. - Darah tinggi, sakit kepala. - Nyeri syaraf. - Nyeri lambung. - Saluran napas membengkak (bronchial swellings).- Menstruasi tidak teratur.
Biji: - Sakit gigi. - Kencing manis.

PEMAKAIAN,.
Untuk minum: 3-6 lembar daun.
Pemakaian Luar: Daging buah secukupnya dilumatkan, dipakai untuk masker.
Daun untuk pemakaian setempat, biji digiling halus menjadi serbuk untuk
menghilangkan sakit.

CARA PEMAKAIAN:

1. Sariawan:
Sebuah isi alpokat yang sudah masak diberi 2 sendok makan madu murni, diaduk merata lalu dimakan. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

2. Kencing batu:
4 lembar daun alpokat, 3 buah rimpang teki, 5 tangkai daun randu, setengah biji pinang, 1 buah pala, 3 jari gula enau, dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas.

3. Darah tinggi :
3 lembar daun alpokat dicuci bersih lalu diseduh dengan 1 gelas air panas. Setelah dingin diminum sekaligus.

4. Kulit muka kering:
Buah diambil isinya lalu dilumatkan sampai seperti bubur. Dipakai untuk masker, dengan cara memoles muka yang kering. Muka dibasuh dengan air setelah lapisan masker alpokat tersebut mengering.

5. Sakit gigi berlubang:
Lubang pada gigi dimasukkan bubuk biji alpokat.

6. Bengkak karena Peradangan:
Bubuk dari biji secukupnya ditambah sedikit air sampai menjadi adonan seperti bubur, balurkan kebagian tubuh yang sakit.

7. Kencing manis:
Biji dipanggang di atas api lalu dipotong kecil-kecil dengan golok, kemudian digodok dengan air bersih sampai airnya menjadi coklat. Saring, minum setelah dingin.

8. Teh dan alpokat baik untuk menghilangkan rasa sakit kepala, nyeri lambung, bengkak pada saluran napas, rasa nyeri syaraf (Neuralgia) dan datang haid tidak teratur.

Data penelitian: Daun mempunyai aktivitas antibakteri dan menghambat pertumbuhan
Staphylococcus aureus strain A dan B. Staphylococcus albus, Pseudomonas sp.,
Proteus sp., Escherichea coli dan Bacillus subtilis (E.O. ognulans dan E.
Ramstad 1975).

Kunjungi.www.rumah-refleksi.web.id

Bawang merah - dari hipotensi hingga peradangan

Bawang merah bernama latin allium cepa L. Tanaman ini termasuk kerabat Liliaceae. Di Indonesia memiliki berbagai nama, abang mirah (Aceh), bawang abang (Palembang), bawang sirah (Minangkabau), bawang acar (Sunda), bawang sulung (Lampung), brambang (Jawa), bhabang merah (Madura), dan jasun mirah (Bali). Dalam bahasa Inggris disebut red onion dan orang Arab menyebutnya basal.

Tanaman berupa umbi lapis ini diduga berasal dari Asia, terutama Palestina, India, Utara Pakistan dan daerah pengunungan Iran dan juga berkembang ke Mesir dan Turki. Dari berbagai literatur diketahui, tahun 3200 - 2700 SM bangsa Mesir Kuno sering melukiskan bawang merah pada patung dan tugu-tugu mereka.

Tinggi herba semusim ini sekitar 40-60 cm. Daunnya pipih memanjang, berwarna hijau keputihan. Bunganya pun tumbuh memanjang berwarna putih kemerahan. Tangkai bunganya sewarna dengan dengan tangkai daun. Buahnya berbentuk bulat, berwarna hijau. Akarnya serabut, tumbuh dangkal sehingga untuk memperoleh tanaman yang tumbuh dan berproduksi dengan baik, bawang merah ditanam di tanah yang gembur.

Menurut Dr. Ismail Abdul Mutalib Al-Khatib, dalam bukunya Bawang Dalam Pengobatan Islam, bawang merah memiliki kegunaan untuk mengobati penyakit-penyakit sebagai berikut :

Khasiat dan kegunaan bawang merah:

1. Gangguan Pencernaan
Rebus bawang merah dengan kulitnya. Kemudian kulitnya dikupas dan ditumbuk sampai halus. Setelah itu campurkan dengan madu asli dan dimakan dengan roti. Lakukan cara ini beberapa kali.

2. Sembelit
Bawang merah dihaluskan setengah cangkir, susu 1 cangkir. Minum campuran tersebut setiap pagi, sampai buang air besar lancar.

3. Diare
Bawang merah yang dikupas setengah cangkir, biji kopi yang digiling setengah cangkir, madu asli setengah cangkir. Campurkan ketiga bahan tersebut dan dimakan untuk menghilangkan diare.

4. Pembersih Darah
Makan bawang merah setiap hari untuk membersihkan darah dari mikroba.

5. Tekanan Darah Rendah
Perasan bawang merah 1 sendok, perasan buah pir 1 sendok dan air panas 1 cangkir. Campurkan ketiga bahan tersebut dalam gelas dan minum setiap hari sebelum tidur.

6. Radang Limpa
Bawang merah diisi dengan biji jintan putih dan jintan manis, kemudian dipanggang. Makan dengan minyak zaitun selama tiga hari.

7. Kencing Manis
Makan bawang merah mentah bersama empelur kubis (batang bagian tengah kol) setiap hari untuk mengurangi kadar gula darah.

8. Radang Prostat
Seikat bawang merah dan cuka apel. Rendam bawang merah dalam cuka selama tiga hari, kemudian disaring. Minum secangkir sehari selama 10 hari berturut-turut.

9. Kencing Tidak lancar
Gosokkan bawang merah panas pada pinggang dan kantung kencing. Minum perasan bawang merah yang telah dicampur dengan perasan jeruk, madu dan air panas.
10. Impotensi Bawang cincang setengah gelas, madu asli 1 gelas. Rebus bawang merah dengan madu sampai hilang baunya. Makan campuran itu sesendok setiap hari sesudah makan sampai normal kembali.

11. Penyakit Batu Ginjal
Tumbuk halus biji kurma yang digoreng dan masukkan ke dalam sebiji bawang kemudian dipanggang. Kupas kulitnya dan makan sekali sehari selama seminggu.

12. Batuk Rejan
Masak bawang merah dengan air dan gula tumbuhan sampai kental. Simpan dalam wadah yang tertutup kemudian minum menurut aturan berikut : Untuk anak-anak, 1 sendok kecil 3 kali sehari Untuk dewasa, 1 sendok besar 3 kali sehari

13. Asma
Perasan bawang merah setengah cangkir, madu asli setengah cangkir. Untuk mencegah asma, minum campuran bawang merah dari madu setiap hari selama sebulan.

14. Radang Paru-Paru
Untuk mengurangi radang, dada dan punggung dibaluri dengan bawang merah panas sebelum tidur. Bungkus bawang dengan kain.

15. Demam dan Salesma
- Mencuci hidung dengan uap bawang merah
- Makan bawang merah mentah dengan jeruk
- Bawang merah dibalurkan di sekeliling tengkuk

16. Mata Bengkak
Perasan bawang merah 5 tetes, madu asli 5 tetes. Campurkan bahan ini dalam satu wadah yang bersih. Kemudian teteskan ke dalam mata.

17. Selaput Putih
Gunakan cara yang sama dengan mata bengkak

18. Kutil atau Mata Ikan
Sepotong bawang merah mentah yang telah dicelupkan dalam cuka diletakkan di tempat yang ada kutilnya. Lalu ditempel dengan plester selama dua hari. Ulangi tindakkan ini sampai kutil tercabut

19. Rambut Rontok
Kulit kepala diolesi dengan perasan bawang merah setiap hari. Kemudian pada waktu pagi dibersihkan dengan air dan sabun. Ulangi tindakan ini sampai rambut tidak rontok lagi.

20. Bisul dan Luka Bernanah
Bawang merah yang telah dihaluskan dimasak bersama minyak zaitun sampai berminyak. Kemudian oleskan ke atas luka sampai nanah berhenti keluar.
Sumber: Senior

Kunjungi www.rumah-refleksi.web.id